JAKARTA - Malang nian nasib sejumlah pria asal Garut, Jawa Barat. Niat mencari untung merantau dan bekerja di Ibukota, mereka justru menggelandang usai ditinggal kabur majikan dan tidak mendapatkan upah.
Kisah malang itu diceritakan petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Rudianto usai menjangkau mereka di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya depan Mall Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (23/1/2018) malam.
Ketika itu, petugas menemukan Ayi Sumarna (28) dan Joko Ruswanto (53) warga Kampung Cigadog Kelurahan Sukarasa, Pendi (38) warga Kampung Pasar Utara Kelurahan Sukaratu dan Dede Suparman (47) warga Kampung Nagrak Kelurahan Sukamukti, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat terlihat kebingungan duduk di pinggir jalan.
Petugas katanya segera menanyakan kabar keempat pekerja bangunan yang masih dalam keadaan kumal itu. Keempatnya spontan menjawab tengah dalam kesulitan, mereka kemudian meminta tolong kepada petugas agar dapat dipulangkan ke kampung halaman.
"Mereka cerita kalau awal mula terlantar karena sebelumnya diajak dan dijanjikan kerja proyek borongan di salah satu mall Kelapa Gading untuk pemasangan gipsum, namun mandor tersebut kabur dan lepas dari tanggung jawab sampai akhirnya mereka terlantar," ungkapnya dihubungi pada Rabu (24/1/2018).
Lantaran sang mandor melarikan diri dan tidak membayarkan upah mereka, keempatnya kemudian terlantar selama empat hari kawasan Kelapa Gading karena tidak memiliki uang. Mereka pun terpaksa keleleran di tengah jalan menawarkan jasa bangunan, sementara untuk makan selama menggelandang, mereka dibantu warga sekitar.
"Mereka ingin pulang, kita langsung minta tolong ke Polsek Kelapa Gading untuk membuat Surat Permohonan Pemulangan, selanjutnya kami serahkan kepada Team TRC (mobile) Jakarta Utara untuk diantarkan ke Dinas Sosial agar dapat penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Terkait hal tersebut, dirinya mengimbau kepada masyarakat, khususnya pendatang agar tidak mudah percaya dengan janji manis tentang Ibukota. Sebab, apabila tidak waspada, bukan tidak mungkin hidup bakal merana seperti empat pria tersebut.(*)
Editor: Rusman