WAJO - Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) Penegak Hukum dan HAM mendesak Polres Wajo bekerja maksimal mengungkap fakta lain dibalik kematian mahasiswi UNIBOS di Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulsel.
Mahasiswi yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan Kecamatan Gilireng itu diduga meninggal dunia karena mengalami kecelakaan saat dibonceng oleh temannya, namun AMIWB menduga kematiannya bukan kerena kecelakaan semata.
"Kami menduga ada motif lain dari pada kematian Dewi (Korban), maka dari itu kami mendesak pihak Polres Wajo secepatnya menindaklanjuti laporan keluarga korban dan membentuk tim pencari fakta terkait kasus ini," kata Presiden AMIWB, Herianto Ardi.
Lebih jauh Herianto Ardi megatakan, kita sudah banyak belajar dari kasus Bendahara Keuangan Daerah Kabupaten Wajo, Hasdawati di penghujung tahun 2009 lalu, yang belum terungkap.
"Malah informasi yang kami himpun Dewi diduga dibunuh bukan karena kecelakaan, apalagi sudah ada Tiga tersangka yang dijerat namun hanya dijerat karena membonceng korban dalam kasus dugaan kecelakaan itu. Secepatnya agar kasus Hasdawati tidak terulang di Wajo," katanya.
Sebelumnya, ditemukan mahasiswi UNIBOS Dewi tak bernyawa lagi dibawah kolong jembatan Alalusalo Desa Arajang, Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo, Sulsel.
Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kepolisian Resort (Poles) Wajo menyebutkan Dewi adalah korban kecelakaan lalulintas dan telah menetapkan Tiga orang tersangka, yang merupakan teman korban.
Namun hingga berita ini dirilis, awak media klikwajo.com belum mendapatkan tanggapan resmi dari pihak Polres Wajo, Senin 15/1/2018.
Editor: Abhy