WAJO - Diduga ucapan Calon Wakil Bupati Wajo Amran SE, yang dianggap memfitnah kepala desa menimbulkan masalah baru. Pendukung panatik kepala desa se-Kabupaten Wajo mulai kesal dengan pengusaha batubara tersebut.
Buntutnya, Amran SE bersama tim PAMMASE dihadang warga Desa Abbanderang (12/3/2018) siang. Penghadangan itu warga pun membuat PAMMASE menuding ada keterlibatan oknum aparat pemerintah.
Namun, itu dibantah Kepala Desa Abbanderangnge Kecamatan Pitumpanua, Syamsuddin. Syamsuddin mengatakan semuanya itu murni dilakukan masyarakat.
“Soal pemblokiran jembatan bukan saya melakukannya. Itu dilakukan oleh warga Desa Abbanderangnge, karena mungkin merasa tidak senang kalau Kadesnya difitnah oleh salah satu calon wakil bupati Wajo,” ungkapnya.
Lanjut Conding sapaannya, seperti halnya video Haji Amran yang berada di media sosial (Medsos) telah merugikan seluruh Kades se-Kabupaten Wajo, saat berkampanye di Desa Parigi dan Aluppang Kecamatan Takkalalla.
“Dalam orasinya divideo tersebut, Pak Haji Amran mengatakan seluruh Kades di Wajo telah menikmati Anggaran Dana Desa (ADD) secara pribadi,” sebutnya.
Senada, salah satu warga masyarakat Abbanderangnge Ambo Illang, mengatakan penutupan jalan di Desa Abbenderange merupakan gerakan spontan masyarakat akibat dari apa yang dilakukan oleh salah satu calon wakil Bupati Wajo Amran SE, yang ingin membuat perpecahan di masyarakat.
“Kampanye seperti ini bisa menimbulkan konflik, karena tentu bukan cuma Kepala Desa, warga juga tentu tidak terima Kadesnya di fitnah, kalau mau rebut hatinya masyarakat jangan aduh domba masyarakat dengan Kadesnya,” katanya.(*)
Editor: Rusman