Saat berada di ruang IGD RSUD Lamaddukelleng Sengkang |
KLIKSULSEL.COM ,WAJO - Apakah orang miskin dilarang sakit didaerah ini? itulah yang tergambar pada pasangan suami istri (Pasutri) Udin dan Inti. Pasalnya, anak keduanya yang sakit keras terpaksa berobat jalan karena tak memiliki cukup biaya.
Meskipun anak Inti dan Udin, yang masih berusia 1,3 tahun itu disarankan dokter untuk berobat di Rumah Sakit namun karena tak memiliki biaya, Udin terpaksa tetap memulangkan anaknya ke rumah.
Padahal beberapa waktu lalu, anak pertama dari Pasutri warga asal Jl Beruang Kelurahan Mattirotappareng, Kecamatan Tempe ini, sudah meninggal dunia karena tak ada biaya untuk berobat saat sakit.
Menurut Erni, Inti dan Udin adalah warga yang kurang mampu, namun tidak tersentuh oleh Pemerintah hingga mengalami nasib yang tragis kehilangan anak karena tak memiliki biaya untuk berobat.
“Saya tergerak, karena dia mau berobat tapi tak ada biaya, dan beliau juga tidak punya BPJS, padahal keluarga ini termasuk warga yang kurang mampu, rumahnya didepan Kantor Bupati dan Gedung DPRD Wajo, semoga ada yang lain mau peduli dan membantu mereka,” kata Erni saat di ruang UGD RSUD Lamadukkelleng Sengkang.(*)