KLIKSULSEL.COM ,WAJO - Meteran listrik prabayar terus menuai keluhan, kali ini datang dari warga di BTN Griya Sengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, karena kwh listriknya tiba-tiba saja raib.
Salah seorang warga BTN Griya Sengkang, Henra mengatakan, kemungkinan ini cara baru Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperdaya pelanggan nya, utamanya yang menggunakan meteran listrik prabayar.
"Subuh tadi saldo token saya yang masih tersisa kurang lebih lima puluang kwh tiba tiba hilang saat lampu mati. Sekarang dimeteran tertulis angka 0.00 kwh,"kata Henra.
Ironisnya saat dilaporkan, pihak PLN hanya mengatakan tegangan yang ada normal, dan kasus seperti ini di Wajo, khususnya di kota sengkang, sudah beberapa kali terjadi dan bahkan ada yang mengadukan ke Polres Wajo terkait undang-undang perlindungan konsumen.
"Tidak ada upaya petugas PLN yang datang untuk memperbaiki meteran yang ada. Bahkan salah satu petugas mengatakan meteran analog atau meter pascabayar jauh lebih bagus dibandingkan dengan meteran prapayar karena sangat merugikan pelanggan seperti sekarang ini," kata dia lagi.
Henra juga mengaku selama ini pemakaian listrik di rumahnya yang menggunakan 2200 watt, normalnya untuk pembelian saldo token sebanyak Rp 200.000 atau 124 kwh. Normalya akan bertahan selama 9-11 hari namun kali ini hanya bertahan selama 5 hari karena saldo tokennya seperduanya hilang usai lampu mati.
"Waktu sudah dilaporkam meteran saya tidaknya diganti, dan tidak ada jaminan dari PLN kasus seperti ini tidak akan terulang. Jadi masyarakat yang menggunakan listrik prabayar saldo tokennya akan bernasib seperti di rumah saya," kesalnya.(*)
Editor: Abhy