KLIKSULSEL.COM ,WAJO - Kehadiran layanan transportasi berbasis online (Grab), mulai menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Ambo Upe Ali mengatakan, beroperasinya layanan transportasi Grab akan berdampak buruk pada masyarakat menengah kebawah yang selama ini menggantungkan hidup dari penghasilan jasa Bemor.
Meskipun tidak menolak kehadiran layanan Grab namun Ambo Upe Ali secara tegas mengatakan jika lanyanan tersebut belum terlalu dibutuhkan oleh masyarakat umum di Kabupaten Wajo.
"Ini menyangkut nasib orang banyak, dampaknya akan merugikan masyarakat kecil, saya pikir Bemor belum siap bersaing dengan jasa layanan transportasi berbasis online ini," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Wajo itu.
Ditambahkan Ambo Upe Ali, manfaat kehadiran teknologi salah satunya untuk mengurai kemacetan dan mengurangi pengguna kendaraan pribadi, tapi kondisi Wajo masih stabil. Tidak macet, jarak jangkau juga dekat.
"Keberadaan Bemor merupakan lapangan kerja yang tak butuh skill khusus sehingga harus tetap mendapatkan perhatian," katanya.
Berbeda dengan pendapat Elviyana Aras, menurutnya kehadiran layanan jasa transportasi yang berbasis online di Kabupaten Wajo tidaklah menjadi kendala besar bagi Bemor.
Pengais Bemor akan siap bersaing di era moderenisasi ini seperti daerah lain yang ada di Sulsel ini. Kata Elviyana Aras mereka sudah banyak membuat aplikasi layanan jasa berbasis online bahkan di Kabupaten Wajo juga sudah ada aplikasi tersebut.
"Saya pikir itu tidaklah menjadi ancaman bagi jasa transportasi Bemor, kita juga bisa buatkan aplikasi layanan yang serupa kok, bukan susah selama Pa`Bemor mau bersama, maka mereka akan lebih kreatif lagi dalam memberikan layanan yang efisien," kata Politisi PKB ini.
Sumber: www.klikwajo.com