KLIKSULSEL.COM - Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Multimedia akan melacak pembuat dan penyebar video hoax berkonten demo ricuh di depan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Langkah pertama yang dilakukan akan mengidentifikasi siapa yang melakukan pembuatan dan penyebaran video tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Lanjut Brigjen Dedi Prasetyo, Kepolisian Resort (Polri) baru akan melakukan takedown video dari internet tersebut jika pelaku pembuat dan penyebar terungkap.
"Kita juga akan melakukan tindakan hukum, baik kepada seseorang atau kelompok yang menyebarkan berita bohong tersebut," tegas Dedi Prasetyo.
Dikutip dari laman detik.com ,Dedi Prasetyo menegaskan, jika video kericuhan demo di MK yang beredar di Medsos itu adalah hoax alias berita bohong yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
"Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan gedung MK menjelang Pemilu 2019. Nah kegiatan simulasi itu kemudian 'digoreng' di media sosial, seakan-akan ada demo yang ricuh di sekitar MK dan Istana Presiden," terang Dedi Prasetyo.(*)
"Langkah pertama yang dilakukan akan mengidentifikasi siapa yang melakukan pembuatan dan penyebaran video tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Lanjut Brigjen Dedi Prasetyo, Kepolisian Resort (Polri) baru akan melakukan takedown video dari internet tersebut jika pelaku pembuat dan penyebar terungkap.
"Kita juga akan melakukan tindakan hukum, baik kepada seseorang atau kelompok yang menyebarkan berita bohong tersebut," tegas Dedi Prasetyo.
Dikutip dari laman detik.com ,Dedi Prasetyo menegaskan, jika video kericuhan demo di MK yang beredar di Medsos itu adalah hoax alias berita bohong yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
"Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan gedung MK menjelang Pemilu 2019. Nah kegiatan simulasi itu kemudian 'digoreng' di media sosial, seakan-akan ada demo yang ricuh di sekitar MK dan Istana Presiden," terang Dedi Prasetyo.(*)