KLIKSULSEL.COM,WAJO - Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ke rumah warga di Jl Sawerigading, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, kembali mendapat keluhan pelanggan.
Menurut warga Jl Sawerigading Sengkang, Muhammad Paisal, pasokan air PDAM di wilayah tersebut mengalir secara bergiliran. Kata dia, dalam Dua hari pelanggan hanya di jatah sehari air dapat mengalir.
"Saya warga Sawerigading pindahan dari Jakarta, sangat tersiksa dan tidak nyaman dengan masalah air Bersih yang secara bergilir mendapatkan air PDAM, yang dua hari cuma satu kali schedule menerima air," kata Muhammad Paisal.
Pasokan air secara bergiliran sudah dianggap sangat menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, diperparah kondisinya karena kadang hanya mengalir Satu hingga Dua saja, suplay air kembali terhenti.
"Pun juga supply air tidak sepenuhnya satu hari berjalan, yang kadang kala cuma Dua jam saja kemudian NIL lagi. Bukan hanya PDAM, tapi Pemerintah dan DPRD semestinya mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kesal Muhammad Paisal.
Lebih parah lagi, kata Muhammad Paisal, air yang disuplay PDAM ke rumah-rumah warga tidak layak digunakan, baik sekadar mencuci pakaian terlebih untuk kebutuhan dapur.
"Dan kalaupun menerima air supply dari PDAM, air sangat keruh, tidak layak dipakai mencuci pakaian apalagi mencuci beras untuk di masak sehari-hari," katanya, Senin 3/9/2018.
Penulis: Risal
Editor: Abhy
Menurut warga Jl Sawerigading Sengkang, Muhammad Paisal, pasokan air PDAM di wilayah tersebut mengalir secara bergiliran. Kata dia, dalam Dua hari pelanggan hanya di jatah sehari air dapat mengalir.
"Saya warga Sawerigading pindahan dari Jakarta, sangat tersiksa dan tidak nyaman dengan masalah air Bersih yang secara bergilir mendapatkan air PDAM, yang dua hari cuma satu kali schedule menerima air," kata Muhammad Paisal.
Pasokan air secara bergiliran sudah dianggap sangat menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, diperparah kondisinya karena kadang hanya mengalir Satu hingga Dua saja, suplay air kembali terhenti.
"Pun juga supply air tidak sepenuhnya satu hari berjalan, yang kadang kala cuma Dua jam saja kemudian NIL lagi. Bukan hanya PDAM, tapi Pemerintah dan DPRD semestinya mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kesal Muhammad Paisal.
Lebih parah lagi, kata Muhammad Paisal, air yang disuplay PDAM ke rumah-rumah warga tidak layak digunakan, baik sekadar mencuci pakaian terlebih untuk kebutuhan dapur.
"Dan kalaupun menerima air supply dari PDAM, air sangat keruh, tidak layak dipakai mencuci pakaian apalagi mencuci beras untuk di masak sehari-hari," katanya, Senin 3/9/2018.
Penulis: Risal
Editor: Abhy