KLIKSULSEL.COM,PALU - Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR disusul Tsunami dan Likuifaksi mempora-porandakan Kabupaten Donggala, Sigi, dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat 28/9/2018 lalu.
Sabir, anak dan istrinya merupakan warga Tawaeli Palu Utara, Kota Palu yang telah mendapatkan kejaiban sehingga mampu lolos dari terjangan Tsunami yang maha dasyat kala itu.
Bapak dari Dua anak ini, merupakan pekerja di salah satu perusahan di kawasan Pantai Tallise. Saat Gempa dan Tsunami menghantam Kota Palu dia sedang antri menunggu gajian dari perusahaannya.
Saat itu dan pekerja lainya sedang menunggu gajian, tepat dibawah jembatan kuning. Tak ada dalam hatinya terbersit akan menjadi korban terjangan air akibat Tsunami saat itu.
"Tidak ada niatan untuk pergi ke acara nomoni karna tujuan saya hanyalah mnerima gaji hasil kerja, untuk membiayai perekonomian keluarga yang serba kekurangan ini," katanya.
Lanjut Sabir menceritakan, saat Gempa terjadi jembatan kuning kemudian runtuh dan menimpa kaki nya hingga menyebabkan patah tulang pada kaki kanannya.
Belum sempat beranjak karena kesakitan, kata Sabir, gulungan air (Tsunami) mengampirinya, setinggi kurang lebih Empat meter membuatnya terseret jauh dan kembali digulung ombak hingga ke tengah laut.
"Dalam air saya berusaha buka sepatu kemudian saya berenang mencari pelampung. Hingga pada akhirnya saya temukan kayu dan saya jadikan pelampung untuk bertahan hidup," ungkapnya.
Tanpa rasa takut lagi, dalam kondisi lemas saya kemudian mengais-ngais air hingga ke tepian pantai dalam kegelapan malam yang mencekam, terlebih lagi saat itu Kota Palu sudah mati lampu.
"Dengan kuasa Allah SWT saya selamat hingga tepi pantai, disitu saya ditemukan orang-orang yang mencari keluarganya dan saya dievakuasi ke posko pengungsian, kemudian dirujuk ke Rumah sakit Anutapura Palu," kata Sabir.(*)
Editor: Abhy