KLIKSULSEL.COM - Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan wilayah dampak likuifaksi pascagempa berkekuatan 7,4 sr mengguncang Kabupaten Donggala (28/9/2018) lalu.
Dampak gempa tersebut, tanah bergerak (Likuifaksi) menutupi jalan dan pemukiman warga Desa Jono Oge, dan jalan poros dari Kota Palu menuju Desa Sidera, Vatunonju, Biromaru Kabupaten Sigi, Sulteng.
Namun setelah Likuifaksi itu, kini Desa Poi dan Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulteng, kembali terancam akan tertimbun material longsor dari area pengunungan.
Peneliti geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari, berharap warga di Dua desa itu, segera dievakuasi sebelum material tersebut benar-benar meluncur.
"Materialnya sudah menggantung di bawah mahkota longsor, belum meluncur,kita berharap masyarakat di kedua desa tersebut dievakuasi atau dipindahkan dulu," kata Adrin, kepada wartawan, Sabtu 13/10/2018.
Sekedar diketahui, Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 mengguncang Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu 13/10/2018, sekitar pukul 11:34:16 WIB. BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG melaporkan pusat kedalaman gempa pada 97 kilometer. Lokasi gempa adalah 1.36 LU dan 125.46 BT atau 38 kilometer tenggara Bitung, Sulawesi Utara.
Penulis: Risal
Editor: Abhy
.