Suasana pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Mattiro Walie, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru |
KLIKSULSEL.COM,BARRU--Dalam rangkah meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus memanfaatkan potensi yang ada di Desanya, Kepala Desa Mattiro Walie, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru menggelar pelatihan usaha ekonomi pertanian dan perdagangan berupa pembuatan pupuk organik, minggu (31/12/2018).
Tujuan dilaksanakan pelatihan ini untuk memberdayakan masyarakat desa agar lebih kreatif dan maju dibidang pertanian khususnya memanfaatkan limbah ternak dan tanaman menjadi pupuk organik,
"Pelatihan dibagi dalam 2 sesi Pratama teori di dalam ruangan dan sesi kedua praktik dilapangan, pelatihan ini di ikuti oleh masyarakat Dusun Parenring, sebanyak 30 orang," kata Pendamping Lokal Desa Mattiro Walie, La Tuo Tawakkal.
Kepala Desa Mattirowalie Hamzah sangat berharap Kepada masyarakat Dusun Parenring agar seksama mengikuti pelatihan tersebut. Hal ini dimaksud agar supaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terarah karena proses pembuatan pupuk alami Ini tidak lagi membutuhkan biaya yang tinggi dan prosesnya sangat sederhana menuju desa mandiri, berdaulat, sehat dan sejahtera.
"Dari pelatihan ini kita harapkan masyarakat tidak lagi membeli pupuk akan tetapi sudah mampu memproduksi sendiri dengan biaya yang terjangkau," kata Kepala Desa Mattirowalie Hamzah.
Ketua Komunitas Tani Alami (KTA) Kabupaten Pangkep, M. Arfah Nuki menyampaikan bahwa Desa Mattirowalie memiliki potensi alam yang cukup komplit ada berupa lahan kering, sawah, sungai dan pengunungan. Selain itu juga terdapat ternak kerbau, kambing dan Sapi.
Kultur sosial budaya Desa Mattirowalie masih sangat kental budaya lokal, penerapan teknologi budidaya tanaman masih sangat minim, pemeliharaan ternak sapi, kerbau dan kambing masih dilepas bebas tanpa kandang.
"Dalam budidaya tanaman, petani memupuk tanamannya hanya menggunakan pupuk kimia dari pabrik, sementara limbah tanaman berupa rumput-rumputan, jerami dan sekam padi tersedia cukup banyak namun tidak dimanfaatkan," kata Arfah.
Penulis : Abrar
Editor : Ocha