Ilustrasi penderita DBD (Int) |
KLIKSULSEL.COM,WAJO - Masyarakat di wilayah Kecamatan Majauleng mendesak pemerintah Kabupaten Wajo segera melakukan penyemprotan sebelum lebih banyak lagi korban akibat terserang virus DBD.
Tokoh pemuda asal Desa Laerung, Baso Makkasau mendesak pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) agar segera melakukan Fogging (Penyemprotan) untuk menekan penyebaran virus Demam berdarah dengue (DBD).
"Sudah ada 4 anak terpaksa dilarikan ke Puskesmas Majauleng karena diduga suspek DBD, mereka dari Desa Laerung dan Desa Rumpia, dan seorang lagi dari Desa Barangmamase, Kecamatan Sajoanging," katanya.
Baso menyesalkan lambannya Dinkes Wajo mengantisipasi kasus penyebaran virus yang mematikan melalui gigitan nyamuk itu. Terlebih lagi, sudah ada korban jiwa diduga akibat DBD asal Desa Botto Kecamatan Majauleng.
"Minimal sudah dilakukan penyemprotan hingga radius 100 meter dari rumah korban jiwa, kami mendesak Dinkes menempuh tindakan mengantisipasi penyebaran agar masyarakat tidak resah," tegas aktifis HMI Wajo itu.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang, dr Andi Sari Kartika mengatakan sejauh ini belum ada pasien yang dirujuk dari Puskesmas Majauleng tapi untuk Bulan Maret ini sudah ada 13 pasien, 3 pasien diantaranya masih dirawat. Sementara jumlah penderita DBD pada bulan Januari sebanyak 84 pasien, bulan Februari sebanyak 32 pasien..
"Sejak Maret tahun 2019 sudah ada 13 orang yang suspek, namun 10 pasien sudah pulang 3 pasien lainnya masih di RSUD, 1 orang asal Jl Beringin Sengkang, 1 orang dari Desa Wecudai dan seorang lagi dari Benceng-bencenge Desa Botto. Dan hanya ada seorang meninggal dunia tapi di Bulan Januari asal Jl Sungai Cenranae,"terangnya, Sabtu 16/3/2019.
Laporan: Ichal Mahendra