KLIKSULSEL.COM,WAJO - Menyikapi genangan air di jalur penghubung Kabupaten Wajo-Bone, tepatnya di Cempa Desa Pallawarukka kecamatan Pammana Kabupaten Wajo, DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PU Sulsel dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Makassar, Senin 17/6/2019.
RDP yang menghadirkan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) / Bina Marga Sulsel dan BBPJN Makassar, dipimpin langsung oleh wakil ketua Komisi D DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati.
Seperti diketahui jalur poros Kabupaten di Cempa sejak Sepuluh terakhir menjadi kendala besar bagi pengguna jalan. Pasalnya, setiap tahun badan jalan digenangi air setinggi sekitar 30 hingga 150 sentimeter dengan panjang sekira 200 meter.
Selaku aspirator Presiden Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) Herianto Ardi mengatakan, bahwa jalan di Cempa sudah lama mengalami kerusakan, yang diperkirakan sudah 10 tahun lamanya selalu mengalami banjir. Bahkan informasi yang diperoleh jalan tersebut mengalami kerusakan sejak Juni 2002 silam.
"Makanya penimbunan yang dilakukan BBPJN bukan solusi jangka panjang karena hanya akan bertahan bebrapa hari, penimbunan serupa juga sudah berulang dilakukan tapi hasilnya tetap juga terendam air, yang mengakibatkan terganggunya arus lalulintas antara kabupaten," kata Herianto Ardi.
Dalam forum tersebut, lanjut Herianto Ardi mengatakan BBPJN mengaku sudah menganggarkan Rp2,5 miliar untuk penangan permanen di jalan tersebut, tapi setelah master plantnya dipersentasikan, tidak cukup ketika hanya di anggarankan Rp2,5 miliar.
"Setelah RDP ini kami dari AMIWB akan menyurat ke komisi V DPR RI agar anggaran untuk jalan di Cempa bisa ditambah, karena jalan tersebut merupakan tanggungjawab Pemerintah Pusat," kunci presiden AMIWB Herianto Ardi.
Laporan: Ichal Mahendra