KLIKSULSEL.COM,WAJO - Jelang hari raya Idul Adha, masyarakat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mulai mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran Tiga kilogram, bukan hanya langka, gas bersubsidi tersebut semakin mahal.
Seperti sudah menjadi tradisi, setiap menjelang Hari Raya kerap terjadi kelangkaan gas bersubsidi tersebut. Bahkan jikapun ada dijumpai harga sudah melampaui batas normal.
Harga jual gas melon dipasaran, kini menembus hingga Rp25 ribu pertabung padahal berdasarkan SK Gubernur Sulsel nomor 6 tahun 2015, yakni hanya berkisar Rp15.500 per tabung nya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Wajo Andi Gusti Makkarodda mengatakan, harga gas Tiga Kilogram yang dikeluhkan sudah menjadi lumrah, terlebih lagi jelang perayaan Idul Adha kebutuhan semakin meningkat.
Legislator Partai NasDem itu, berharap pemerintah segera memaksimalkan jaringan gas rumah tangga. Menurutnya jika jaringan gas rumah tangga sudah menyeluruh secara otomatis warga tidak lagi tergantung pada tabung gas Tiga Kilogram.
"Kalau saat ini harga gas mahal itu wajar saja, karena hukum ekonomi jika permintaan tinggi sementara barangnya sedikit, maka secara otomatis harganya juga meningkat," kata Andi Gusti Makkarodda.
Sekedar diketahui kuota tabung gas LPG Tiga kilogram di Kabupaten Wajo 2018 lalu, sebanyak 3,7 juta tabung. Kata Andi Gusti pihak PT Pertamina sudah menambahkan sebanyak 200.000 tabung untuk tahun 2019 ini.
"Kita ada ditambahkan, berkat upaya dari teman-teman Komisi II saat kunjungan kerja ke PT Pertamina, menyikapi kelangkaan gas yang lalu," katanya.