 |
| Ilustrasi Pilkades |
Ada beberapa karyawan yang diduga mendapat ancaman tersebut, salah satunya seorang karyawan berinisial AN.
AN menuturkan,jika mendapat ancaman tersebut pada (15/11) saat ditemui langsung di lokasi tempatnya bekerja KM 24, Salulauwa, Desa Pongkeru, Lokasi Tambang PT. CLM.
"Pokoknya kalau kau salah pilih nanti, kontrak kerjamu akan dihabiskan," tutur AN saat mencontoh perkataan salah satu Staff PT. CLM kepadanya.
Sama halnya dengan sopir Dump Truck yang telah bekerja 4 bulan di PT. CLM ini, sopir yang enggan disebutkan namanya tersebut hanya menanggapinya dengan santai.
"Saat beristirahat di lokasi kerja, saya ditemui oleh Tim Cakades yang juga seorang karyawan PT.CLM, dia memaksa saya untuk memilih Cakades yang diusunganya. Tetapi saya menolak, dan dia mengancam akan memberhentikan saya jika nanti ketahuan tidak memilih Cakades tersebut," ungkapnya saat ditemui tim media ini.
Menanggapi hal tersebut, manajemen PT.CLM diwakili Kepala Teknik Tambang, Ahmad menegaskan PT.CLM tetap konsisten menjaga netralitas dalam hal pelaksanaan Pilkades, adapun issue terkait intimidasi terhadap karyawan, itu hanya oknum dan ketika itu terbukti secara internal akan melakukan tindakan tegas.
"Siapa saja yang mengatasnamakan PT. CLM melakukan intimidasi terhadap karyawan terkait Pilkades serentak di daerah konsesi PT.CLM akan ditindak tegas," tegas Ahmad.
Salah satu bukti kami, lanjut dikatakannya, menjaga netralitas perusahaan dalam momen Pilkades serentak ini tetap dilakukan, dimana salah satu karyawan PT.CLM yang maju jadi Cakades, diminta untuk cuti dinas dari CLM.
Harapan manajemen PT.CLM, tambah Ahmad, siapapun nantinya yang terpilih jadi Kepala Desa "Kami harap bisa bersama dan membangun hubungan yang sinergis dengan perusahaan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya," harapnya.
Laporan: Arif Tella
