Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Asri jaya A Latief |
Hal itu disampaikan Lagislator Partai Demokrat Asri Jaya A Latief, yang mengaku telah banyak menerima aspirasi terkait masih diberlakukannya penggunaan fingerprint yang berpotensi menjadi media penularan virus corona.
Asri Jaya A Latief juga mengatakan, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wajo harus menghentikan sementara penggunaan absensi elektronik (Fingerprint) karena dinilai rentan menjadi media penularan virus corona atapun virus lainnya.
"Terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah menutup pusat pusat keramaian yang rentan tertular virus corona. Masalah sekarang adalah aspirasi dari ASN terkait penggunaan absensi elektronik yang dinilai rentan tertular melalui absensi sidik jari itu," kata Asri Jaya A Latief.
Terpisah, Bupati Wajo Dr H Amran Mahmud mengatakan, Pemkab Wajo mengaku sudah merancang absensi melalui handphone, dengan memanfaatkan kecanggihan media sosial.
"Kita akan menggunakan presensi mobile, sehingga ASN bisa menggunakan media smartphone untuk melakukan absensi, begitupula pelaksanaan work from home yang sudah diberlakukan, yaitu bekerja dari rumah berdasarkan edaran Bupati," katanya.
Lebih jauh Amran mahmud mengatakan, bahkan Pemkab Wajo juga sedang merancang pelayanan online kepada masyarakat, sehingga masyarakat cukup dirumah dapat berkomunikasi dengan aplikasi, dan terlayani pelayanan publik masyarakat.
"Sekarang ini juga kita rancang system vicon dengan OPD dan Para camat agar memudahkan kami berkordinasi dalam menghadapi covid 19 dengan tetap masing-masing ditempat tanpa berkumpul lagi rapat," terang Dr Amran Mahmud.