KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Akses masyarakat menuju Mahalona Raya sangat meperihatinkan. Pasalnya, jalan yang menghubungkan Kecamatan Towuti, Luwu Timur (Lutim) Sulawesi selatan, mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga jalan penghubung Desa Pekaloa menuju Mahalona Raya sangat sulit dilalui kendaraan, Sabtu 20/6/20.
Kondisi jalan yang rusak parah itu adalah akses satu-satunya masyarakat yang menghubungkan Desa Pekaloa, Mahalona yang terbagi Lima Desa dimana Desa tersebut, yaitu Desa Tole, Desa Kalosi, Desa Libukang mandiri, Desa Buangin dan Desa Mahalona.
Warga Kecamatan Malili, Iqbal yang melintas dijalan tersebut, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah, jalanya berlubang, terlebih saat ini intensitas hujan sangat tinggi tentuhnya kondisi jalan lebih parah.
"Mobil saya yang mengangkut pasokan pupuk untuk warga petani terjebak sampai tiga hari tiga malam dan tidak hanya saya,mobil lain pun yang melintas juga ikut terjebak,” ungkap pria yang karib disapa Baim itu.
Lanjut Baim menceritakan,Kondisi seperti ini sudah berlangsung lama hanya masyarakat setempat yang mempunyai inisiatif melakukan perbaikan sehingga jalan ini bisa di lalui. Baim berharap pemerintah harus tanggap dalam hal kondisi jalan yang sudah sekian lama rusak parah itu. Namun hingga saat ini belum juga mengalami perbaikan.
Kondisi jalan demikian mengakibatkan banyak kendaraan yang hendak melintas terpaksa bergelut dengan lumpur. Bahkan sering dijumpai kendaraan roda enam (truk) dan mobil angkutan terperangkap di jalan berlumpur tersebut.
Bila sudah demikian antrian kendaraan pun tidak lagi terelakkan. Dari itu, salah seorang warga pengguna jalan, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur peka terhadap keresahan warga atas kondisi jalan tersebut.
“Perlu cepat ada tindakan dari pemerintah untuk memperbaiki jalan ini karena sulit sekali untuk dilewati. Mana jalannya licin, terus lubangnya pun dalam-dalam,” tambahnya lagi.
Pemkab Luwu Timur diminta untuk tidak menunda-nunda perbaikan jalan tersebut, sehingga akses jalan untuk ke desa ini dapat dilalui pengendara dengan nyaman. Terlebih, kata dia, Desa Mahalona termasuk penghasil merica terbesar di Luwu Timur.
“Jalan ini seharusnya sudah dilalukan pengerasan, tapi sampai saat ini masih jalan tanah, sehingga setiap musim hujan jalannya selalu berlumpur, licin, dan penuh lubang,” keluh, iqbal