KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Program seragam gratis bagi pelajar yang dicanangkan pemerintah kabupaten Luwu Timur yang dinahkodai HM Thorig Husler sebelum cuti Pilkada rupanya tak semua dinikmati masyarakat Luwu Timur.
Seperti hal yang terjadi di Desa Sindo Agung, Kecamatan Mangkutana. Dimana salah satu orang tua siswa di Desa tersebut mengaku tidak tahu menahu mengenai program seragam sekolah yang selama ini digaungkan pemerintah daerah.
Bahkan ironisnya, program tersebut baru kali ini mereka ketahui. Demikian halnya diungkapkan Rahmat warga Desa Sindo Agung, Kamis (15/10/2020) malam.
"Saya baru tahu pak kalau ternyata selama ini ada program pembagian seragam sekolah dari Pemda, dan semua orang tua siswa di desa ini tidak ada yang tersentuh program tersebut," beber Rahmat.
Menurutnya, selama ini saya hanya membeli sendiri seragam sekolah dan itu saya lakukan setiap tahun, karena setiap anak saya naik kelas dipastikan postur tubuhnya ikut bertambah.
Ditanya bagaimana dengan warga yang kurang mampu di Desa ini kata Rahmat, ketika anak mereka hendak naik kelas dan saat itu juga orang tua mereka tidak memiliki biaya, ya' mau tak mau baju yang sebelumnya tetap masih digunakan.
"Karena saya baru tahu kalau program tersebut ada, ya' saya pribadi sangat kecewa dan menyayangkan sikap pemerintah daerah yang selama ini tidak pernah mensosialisasikan hal itu," tandasnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2017 lalu, Pemda sudah membagikan 11.155 pasang seragam sekolah secara gratis yang diserahkan langsung HM Thorig Husler selaku Bupati.
Seragam sekolah tersebut diperuntukkan buat siswa SD dan SMP negeri dan swasta, dengan rincian tingkat SD 5.420 pasang dan tingkat SMP 5.735 pasang.
Tak sampai disitu, Pemda kembali menyalurkan program tersebut di tahun 2018 sebanyak 14.124 pasang seragam sekolah yang terdiri dari SD 7.413 pasang dan 6.711 pasang untuk tingkat SMP.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari Pemda Lutim melalui Dinas Pendidikan terkait soal tersebut.
Laporan: Haeruddin