KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Puluhan masyarakat melakukan aksi unjukrasa menolak aktifitas pertambangan PT Prima utama Lestari (PUL) di Desa Ussu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim). Sabtu (7/11/2020).
Mereka menolak hadirnya tambang tersebut diwilayahnya. Para demonstran melakukan aksi bakar ban di jalur trans, tepatnya desa ussu, sebagai sebagai bentuk penolakannya.Unjukrasa itu mendapat pengawalan ketat dari TNI dan Polri.
"Kami menolak aktivitas tambang PT. PUL, " kata Daming salah satu Nelayan Tambak (Empang) warga asal Desa Atue.
Penolakan tersebut berkaca pada bencana alam yang menimpa Masamba Luwu Utara, Kehadiran tambang itu kata dia justru berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
"Kami masyarakat menolak dengan keras adanya tambang PT PUL Karena sangat berisiko merugikan masyarakat baik dari segi aspek lingkungan atau dari segi aspek sosialnya," ujar Damang warga setempat.
Menurutnya,kembalinya aktivitas tambang PT. Pul, warga sekitarnya merasa terganggu dan was-was dari penambangan itu.
"PT PUL seakan-akan memaksa beraktivitas tanpa melihat dampak sekitar tambang, " ungkap salah satu warga Desa Salo Cio.
Mereka meminta terhadap prusahaan dan pemerintah kabupaten Luwu Timur hingga provinsi Sulsel agar segera mencabut IUP-OP PT. PUL, menghentikan tambang tersebut.
"Kami meminta pemerintah mencabut izin di atas lahan seluas 1.400 Ha, 4 desa yang berada pada lingkar kegiatan tambang adalah, Desa Ussu, Desa Atue, Desa Puncak Indah, dan Desa Manurung, " uajarnya lagi.
Sementara itu Utta siddiq ketua BAIN HAM RI luwu timur, mengatakan alhasil aksi itu kegiatan dihentikan dan akan di bahas bersama di dinas terkait.
"Hari senin akan dilakukan pertemuan di dinas DLH Insya Allah tuntutan masyarakat aktivitas di blok D dan E ditutup," kata utta siddiq
Para demonstran membubarkan diri Jam 3 sore berhkir aman tetap dalam pengawalan satuan Polres dan TNI Lutim.
Laporan: Haeruddin