KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Diduga PT Wijaya Karya (PT WIKA) salah satu pendor PT Vale Indonesia Tbk mempersulit masuknya tenaga kerja lokal olehnya itu Pemerhati Masyarakat Lingkar Tambang dan Komunitas Pemuda Lioka akan menggelar Aksi unjuk rasa. Senin (1/2/2021, tepatnya di wilayah Pertigaan Enggano Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.
Hal itu dilakukan untuk menolak keras prusahaan PT.Vale Indonesia dan Vendornya dengan adanya perlakuan Outsourcing dalam Outsourcing yang akan dilakukan oleh PT WIKA selaku pemenang tender atas proyek Canal DAM Larona.
Burhan.M Selaku penanggungjawab kegiatan itu dia mengatakan Aksi tersebut dilakukan guna memberikan penyampaian pendapat di muka umum maka dilakukan aksi damai sesuai dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
"maka dengan ini kami dari komunitas Pemerhati masyarakat lingkar tambang dan Komunitas Pemuda Lioka dengan ini telah menyampaikan kepada Kepala Kepolisian Resort Luwu Timur, bahwa kami akan melakukan unjuk rasa/demonstrasi damai demi memastikan Komitmen PT.Vale Indonesia terhadap Tanggung Jawab Sosial di 4 wilayah Pemberdayaannya meski aksi dilakukan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Undang-undang yang ditetapkan ," Ujar Burhan M. Minggu (31/01/2021).
Menurutnya, berdasarkan rencana tersebut kami selaku bagian daripada Masyarakat disekitar wilayah Penambangan PT.Vale merasa bahwa PT.Vale tidak lagi mengedepankan asas kesejahteraan Masyarakat khususnya tenaga kerja Lokal yang berada disekitar wilayah penambangannya.
"Olehnya atas dasar tersebut kami selaku Komunitas Pemerhati Masyarakat Lingkar Tambang dan Komunitas Pemuda Lioka bagian daripada masyarakat di wilayah Pemberdayaan PT.Vale menolak atas rencana tersebut dan meminta PT.Vale melakukan kontrol terhadap Vendornya dan melakukan perbaikan," Sambung Burhan.
Bahkan dirinya meminta PT.Vale Indonesi segera mungkin berkordinasi dengan masyarakat sekitar wilayah pemberdayaan atas perlakuan tersebut karena tenaga kerja merasa dirugikan dengan Pola demikian yang tdk memihak terhadap kesejahteraan Tenaga Kerja Khususnya Masyarakat Lokal yang akan diberlakukan oleh pihak PT.WiKa.
"PT.Vale Indonesia selaku fungsi control bertanggung jawab atas perlakuan Vendor nya yang tidak mengedepanka kearifan local dengan mengabaikan prinsip/komitmen atas Program CSR sebagai bentuk tanggung jawab Sosial untuk kesejahteraan khususnya di 4 wilayah pemberdayaannya," Tandas Burhan.
Tak hanya itu diapun meminta dengan melakukan proses Rekrutmen yang sedang dilaksanakan bersifat secara transparan total oleh PT. Wijaya Karya (Wika) selaku Vendor PT.Vale, serta dengan syarat tidak membabani Pelamar untuk mengeluarkan biaya yang cukup memberatkan pelamar kerja serta mengedepankan kearifan Lokal di 4 wilayah pemberdayaan PT.Vale Indonesia yang menganut asas berkeadilan secara merata.
Lanjutnya. PT.WiKa telah melakukan dan membuka ruang kontraktor Sub dari Luar wilayah Kabupaten Luwu Timur dan diduga tidak berpihak terhadap kemakmuran/kesejahteraan tenaga kerja Lokal PT.Vale selaku 0wner harus melakukan pengawasan ketat terhadap Vendor pemenang Tender Canal DAM Larona dalam proses pengelolaan managemen yang berkaitan dengan tenaga kerja dan tetap mengedepankan asas kesejahtraan masyarakat local diwilayah pemberdayaan nya.
"Berdasarkan poin diatas maka kami selaku masyarakat sekaligus yang peduli terhadap kepentingan kesejahteraan khususnya tenaga kerja di wilayah penambangan PT.Vale akan melakukan Aksi Damai," Tutupnya.
Adapun Kordinator Lapangan (Korlap) yang akan memimpin aksi tersebut, Deny patandung serta Dais kopela, dan rencananya kegiatan itu akan dilaksanakan pada hari Senin hingga Rabu, s/d tanggal 3 Peb 2021.
Jadwal aksi tersebut dimulai Jam 05.20 s/d Selesai rencananya akan berkumpul di wilayah Pertigaan Enggano dan sekitarnya lalu Jam 05.00 s/d 05.15 persiapan pemberangkatan, jadwal sebagai berikut dapat berubah disesuaikan kondisi keadaan dilapangan.
Laporan: Haeruddin
