KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Warga setempat lagi-lagi dibuat panik lantaran banyaknya serpihan batu beserta lumpur menggenangi jalan Trans Sulawesi tepatnya Dusun Salociu, Desa Ussu, Kecamatan Malili, Luwu Timur, kejadian itu sekitar Pukul 21.31 WITA, Jumat (15/01/2021).
Diduga Luapan lumpur itu bersumber dari lokasi tambang PT Prima Utama Lestari (PT.PUL) yang berada dibelakang pemukiman warga dengan posisi diatas gunung.
Seperti yang diungkapkan Imran warga Dusun Salociu, dirinya menceritakan kejadian itu bermula saat hujan deras, tiba-tiba lumpur beserta serpihan batu menggenangi jalan poros yang diduga akibat aktivitas PT PUL.
“Lokasi tambang itu berada diatas gunung tepat dibelakang pemukiman warga. Dan sudah ada jejak aliran lumpur dari atas gunung,” ungkap Imran, Sabtu (16/01/2021).
Olehnya itu, kami berharap pemerintah daerah menyikapi persoalan ini, karena sangat mengancam keselamatan warga yang bermukim di dusun Salociu.
“Tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang tertimpa material dari kejadian itu, namun warga setempat dibuat khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya kami minta aktivitas tambang PT PUL di lokasi tersebut dihentikan,” Harapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Luwu Timur, Muhammad Zabur mengatakan, kalau kejadian itu disebabkan luapan lumpur dari sediment pond milik PT PUL yang diakibatkan curah hujan yang tinggi.
“Saat ini di lokasi kejadian sudah dilakukan pembenahan agar tidak ada lagi genangan lumpur di jalan raya,” terangnya.
Tak sampai disitu, ia juga menghimbau ke warga yang bermukim di wilayah tersebut agar waspada, karena akhir-akhir ini Luwu Timur diguyur hujan deras.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Ussu yang dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan bahwa salah satu akibat aktivitas dari Prusahaan tersebut"Trmasuk itu salah satu pengaruhnya," Singkat Rahmat Kepala Desa Ussu.
Hingga laporan ini diturunkan Kliksulsel.com belum ada tanggapan dari salah satu Dinas terkait di Kabupaten Luwu Timur,Kabid Penataan Lingkungan DLH, Nasir DJ yang dikonfirmasi namun hanya membuka pesan WhatsApp saja tanpa ada komenter dengan kejadian yang terjadi akibat yang diduga adalah aktivitas PT Prima Utama Lestari (PT.PUL).
Laporan: Haeruddin
