KLIKSULSEL.COM -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menerima wawancara virtual Merdeka.com mengenai prospek pemulihan ekonomi Indonesia, Kamis (22/07/2021).
Menteri menyampaikan prospek pertumbuhan ekonomi tahun 2021 di tengah lonjakan kasus harian Covid-19 yang meningkat tajam.
Menteri menilai prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini sangat dinamis dan bergantung pada berbagai hal.
Pertama, pengendalian kasus Covid-19 di Indonesia, dimana perkembangan kasus harian yang meningkat tajam sepanjang bulan Juni–Juli 2021 harus segera ditekan.
Kedua, program vaksinasi di tingkat global dan di Indonesia. Ketiga, resiko berkembangnya varian baru dari Covid-19.
Keempat, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan sosial secara disiplin.
“Aktivitas perekonomian tentunya akan sangat bergantung kepada perkembangan jumlah kasus Covid-19 dan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa-Bali yang akan diperpanjang,” ujarnya.
Sebagai catatan, penambahan kasus Covid-19 harian per 21 Juli 2021adalah sebesar 33.772 dan sempat mencapai puncak tertinggi sebanyak 56.757 kasus pada tanggal 15 Juli 2021.
“Kebijakan PPKM secara resmi dimulai pada tanggal 3 Juli 2021, sehingga hal ini akan mempengaruhi perkiraan pertumbuhan ekonomi pada Q3-2021, dan bukan pada Q2-2021,” ujar Menteri.
Menteri menuturkan, untuk Q2-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh tinggi, karena base effect Q2-2020 yang cukup rendah, dan indikator ekonomi yang terlihat membaik sepanjang Q2-2021.
“Exercise Bappenas memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Q2-2021 berada pada kisaran 7%, sedangkan sepanjang tahun 2021 berada pada kisaran 3,5 - 4,3%” pungkasnya.(rls)