KLIKSULSEL.COM,LUTIM--Meningkatnya intensitas curah hujan akhir-akhir ini membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Pongkeru hingga ke muara perairan Malili berubah warna merah kecoklatan.
Akibat diguyur hujan berapa hari terakhir debit air meningkat menjadi penyebab sedimen lumpur yang ada di pinggiran sepanjang sungai terkikis dan terbawa aliran sehingga membuat air terlihat keruh.
Melalui External PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Idul Adha Muller mengatakan, bahwa pada hari Kamis 21 April 2022 kondisi cuaca beberapa waktu terakhir di Kabupaten Luwu Timur terkhusus di Kecamatan Malili terlihat terjadi peningkatan Curah Hujan, ini membuat PT.CLM selaku perusahaan pertambangan di Luwu Timur untuk lebih siap menghadapi kondisi tersebut.
"Kita terus mempersiapkan agar fungsi settling pond PT CLM dapat selalu bekerja secara maksimal dalam menangkap semua air limpasan di areal tambang untuk di proses pada sediment Pond sebelum terjadi pelepasan," kata Idul Adha Muller. Jumat (22/4/2022).
Berdasarkan pemantauan Rutin yang dilaksanakan tim external bersama Enviro PT.CLM yang di pimpinan Idul Adha Muller selaku manager external melihat bahwa settling pond kami berfungsi secara baik.
Untuk memastikan bukan disebabkan Kolam Endap milik PT Citra Lampia Mandiri (CLM) pihaknya melalui team eksternal PT CLM melakukan pengecekan terhadap keadaan settling pond PT CLM pasca diguyur hujan.
"Kami sudah cek dan ini dilakukan secara rutin karena memang kita melihat intensitas hujan meningkat beberapa hari terakhir tapi memang dari awal Tim enviro kami telah mempersiapkan secara tehnis kesiapan Setling pond kami, sebelum memasuki puncak musim penghujan tahun ini jd tadi kami cek tidak ada masalah dengan settling pond kami, air limpasan di areal tambang sudah tertangkap dan terfilter dengan baik sebelum pelepasan ke Sub DAS dimana air yang keluar dari settling pond kita sudah sesuai dengan standar baku mutu lingkungan," jelas Idul Adha Muller External PT CLM.
Laporan: Haeruddin
