KLIKSULSEL.COM,LUTIM - Kurang lebih 50 tahun PT Vale Indonesia Tbk melakukan aktivitas penambangan nickel di Kabupaten Luwu Timur telah menjalankan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan dan dapat menjadi contoh perusahaan yang lain khususnya di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Aktivitas PT Vale "Good mining practise", menjaga hubungan industrial yang baik, mengutamakan safety mengutamakan keselamatan karyawan dan senantiasa menjaga kesejahteraan buruh yang bekerja di PT. Vale dan juga menekankan terhadap kontraktornya agar mengikuti sistem standar prosedur yang diterapkan PT Vale sendiri.
Tentunya yang lebih memahami terkait kondisi kesejahteraan masyarakat Luwu Timur tentunya warga Luwu Timur sendiri, termasuk didalamnya Kepala Daerah dan Tokoh Masyarakatnya dan Aktivis pemerhati lingkungan.
Hal itu dikatakan Haeruddin selaku Plt sekjen Forum Pemuda Desa Pongkeru (FPP) Kecamatan Malili. Menurutnya, sejauh ini Pemerintah Pusat dan masyarakat sekitar Luwu Timur Mengapresiasi tata kelola perusahaan terhadap Lingkungan.
"karena PT. Vale sangat menjaga lingkungan tempat mereka beroperasi PT. Vale ini sudah beroperasi lebih dari 50 tahun tapi penghijauannya berjalan terus menerus, air danau tetap terjaga dan kita lihat air sungai Warau yang jelas terlihat di jembatan Desa Laskap tetap bersih". Ucap Haeruddin.
Selain itu, PT Vale dari sisi kemanusiaan sering ikut andil berkonstibusi apalagi saat bencana terjadi bahkan PT Vale senantiasa mengirimkan bantuan baik tenaga maupun materi ke lokasi bencana.
"Olehnya itu terkait pernyataan sikap bapak Gubernur Sulawesi Selatan yang menolak perpanjangan kontrak karya PT. Vale menjadi IUPK , sebaiknya dapat dipertimbangkan terhadap warganya di Bumi Batara Guru ini". Pintahnya.
Seharusnya Gubernur cukup mendukung pemerintah daerah (Bupati Luwu Timur) soal pembenahan CSR Tambang, Pemberdayaan Kontraktor Lokal, Prioritas menggunakan tenaga kerja lokal dan beberapa poin dari 11 poin yang telah disampaikan oleh Bupati Luwu Timur sebelumnya.
PT Vale ini menerima kritikan terhadap aktivis saat disuarakan PT Vale tanggap, itu artinya perusahaan tersebut peduli terhadap kondisi disekitar wilayah pemberdayaannya.
"PT Vale ini sekecil apapun yang kita suarakan sangat merespon. Jika dibandingkan dengan perusahaan pertambangan yang lain yang merusak lingkungan bukannya tanggap namun pura-pura butah," bebernya.
Seharusnya perusahaan yang merugikan masyarakat dan melakukan pencemaran yang harus ditindak tegas, jika perlu cabut izinnya.
Terkait jika lahan diberikan kepada Pemerintah, apakah ada jaminan BUMD akan mengelola Tambang lebih baik dari Vale ?.
Apakah Perusda ini juga sudah siap dengan perangkat yang dibutuhkan saat mengelola pertambangan yang punya reputasi sangat baik dalam tata kelola perusahaan pertambangan selama ini ?.
Kita melihat beberapa pengelolaan tambang di Luwu Timur diluar PT Vale yang diduga justru sangat buruk penanganan lingkungannya ditandai oleh keruhnya air sungai dan merahnya pesisir pantai.
"Sampai hari ini saya belum pernah melihat ada tambang yang mampu menerapkan Standar Pertambangan yang baik seperti PT Vale," jelasnya.
Pantauan kami sebagai Putra Lokal yang lahir dan dibesarkan di Lutim PT. Vale adalah Investor Tambang yang masih terbaik.
"Saya ini sudah keliling juga melihat langsung perusahaan salahsatu contoh di wilayah provinsi tetangga yang betul-betul tidak mengutamakan keselamatan para buruh," sambungnya.
Dalam hal pengelolaan lingkungan sebagaimana kita tahu bersama bahwa PT Vale sudah sering memperoleh penghargaan PROPER Hijau (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga pengakuan ASEAN kepada perusahaan-perusahaan tambang mineral di kawasan Asia Tenggara yang mempraktikan aspek-aspek good corporate governance, pro lingkungan-sosial, dan penerapan standar yang tinggi pada kesehatan dan keselamatan kerja.
"Tinggal bagaimna caranya PT Vale ini kita ingatkan dan kita kawal terus agar mempertahankan sistemnya yang saat ini dijalankan bahkan lebih meningkatkan lagi. Bukan dibekuhkannya". Tutupnya.(rls)
