KLIKSULSEL.COM,WAJO - Pelita Hukum Independen (PHI) Kabupaten Wajo melakukan aspirasi di DPRD Wajo terkait rencana Pemerintah Kabupaten Wajo untuk melakukan penyertaan modal pada Perumda Tirta Danau Tempe sebesar Rp1,5 Milyar melalui APBD tahun 2023.
Aspirasi PHI tersebut diterima oleh Anggota DPRD Wajo Elfrianto dan Ketua Pansus Ranperda Penyertaan Modal Pemkab Wajo pada Perumda Tirta Danau Tempe, Junaidi Muhammad.
Ketua PHI Wajo Sudirman menegaskan kalau kebijakan tersebut tidak strategis, pasalnya saat ini kemampuan produksi air minum PDAM tidak memungkinkan untuk diadakan sambungan baru.
“PHI menilai kebijakan yang akan dilakukan Pemkab Wajo sangat tidak strategis pada situasi Perumda Tirta Danau Tempe kekurangan produksi air,” ungkapnya di ruang aspirasi Kantor DPRD Wajo, Senin 31 Oktober 2022.
Menurut Sudirman, idealnya, dana penyertaan modal untuk biaya Sambungan Rumah (SR) yang diperuntukkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dimanfaatkan untuk biaya perbaikan mesin pompa air dan pembenahan infrastruktur lainnya.
“Jika pemerintah ingin melakukan penyertaan modal untuk PDAM, lebih baik dipakai untuk pembenahan jaringan, perbaikan pompa dan lain lainnya agar produksi air meningkat sehingga kebutuhan air masyarakat Wajo terpenuhi,” ujarnya.
Sudirman juga mengingatkan pernyatan Bupati Wajo pada saat melantik direktur Perumda Tirta Danau Tempe, A.Dedy Ahmad Iqbal, agar 6 bulan kedepan dapat melakukan terobosan.
“Saya masih ingat pernyataan bupati saat melantik direktur PDAM. Beliau menginginkan adanya terobosan yang dilakukan direktur PDAM 6 bulan ke depan,” Katanya.
Akan tetapi, lanjut Sudirman, tentunya terobosan itu tidak bisa dilakukan jika tidak ditunjang dengan suntikan dana dari Pemkab Wajo. Sudirman juga menilai sampai saat ini belum ada terobosan signifikan yang dilakukan oleh direktur Perumda Tirta Danau Tempe.
Apalagi, sebut Sudirman, salah satu program Bupati Wajo adalah air lancar mengalir 24 jam. “Air lancar mengalir selama 24 jam adalah salah satu dari 25 program kerja Bupati Wajo,” ujarnya.
Perwakilan Perumda Tirta Danau Tempe, Aco, membenarkan rencana penyertaan modal Pemkab Wajo pada Perumda Tirta Danau Tempe sebesar 1,5 Milyar untuk 500 sambungan rumah (SR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun 2023.
Kata Aco, ada 4 kecamatan yang akan menerima program tersebut, diantaranya Kecamatan Pitumpanua 85 SR, Kecamatan Keera 139 SR, Kecamatan Bola 293 SR, Kecamatan Tempe 8 SR.
“Dari 525 usulan, yang lolos hanya 500 SR. Dan IPA dari 4 Kecamatan ini masih memiliki idle capasity sehingga mendapatkan SR bagi MBR, ” jelas Aco.
Sementara itu, Ketua Pansus Penyertaan Modal Pemkab Wajo pada Perumda Tirta Danau Tempe, Junaidi Muhammad, mengatakan, pengajuan Ranperda Penyertaan modal oleh Pemkab Wajo sudah sesuai dengan mekanisme. Tahapan sudah terpenuhi, fasilitasi dengan Pemprov juga sudah dilaksanakan.
Menurutnya dengan program ini diharapkan kinerja PDAM lebih bagus. Dengan program ini diharapkan adanya pemerataan layanan PDAM, bukan hanya dalam kota Sengkang saja. “Kita berharap dengan adanya program ini kinerja PDAM lebih baik,” ucapnya.
Legislator PAN ini menyebut Perumda Tirta Danau Tempe masih “sakit” karena masih sulit membiayai dirinya sendiri, sehingga belum berkontribusi pada PAD Kabupaten Wajo.
Menurut Junaidi, saat ini baru 19.618 sambungan yang dimiliki PDAM, dan idealnya 31 ribu sambungan baru sehat. Untuk itu suami dari Camat Tanasitolo ini mengharapkan dukungan semua pihak agar pembangunan Water Treatment Plan (WTP) di Desa Assorajang bisa terwujud.
“Mari kita berdoa bersama agar pembangunan WTP di Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo bisa terwujud, sehingga kebutuhan air masyarakat bisa terpenuhi, ” harapnya.
Penerima Aspirasi DPRD Wajo dari Fraksi PAN, Elfrianto berharap agar masalah kebutuhan air di Wajo segera teratasi. “Kita berdoa bersama agar masalah kebutuhan air di Wajo segera teratasi, ” Tutupnya. (Adv/zah)