KLIKSULSEL.COM,WAJO - Ir.H.Firmansyah Perkesi,M.Si, lahir di Kota Makassar Sulawesi Selatan, 22 Februari 1961. Ia adalah seorang pensiunan ASN dan juga politikus.H.Firmansyah Perkesi menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten Wajo periode 2019-2024.
Firmansyah Perkesi menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Geologi di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan Magister Administrasi di Universitas Hasanuddin tahun 2000.
Pria yang lahir sebagai anak ke-3 dari 9 bersaudara tersebut. Sebelum terjun ke dunia politik, ia dikenal sebagai Birokrat tulen dengan sejumlah jabatan yang pernah di embannya.
Ayah dari 3 anak ini, pernah menjabat sebagai kepala Bappeda kabupaten Wajo ,asisten 3 Setda Wajo, Kadis Perindag, Kasi PSDA dan SDM,dan terakhir sebagai asisten 2 Setda Wajo dalam bidang ekonomi dan pembangunan Kabupaten Wajo dan mengundurkan diri sebagai PNS pada 2 tahun masa Pengabdian.
Suami Andi Darlina tersebut, ingin mencoba tantangan baru di dunia politik, tawaran berbagai Partai Politik mengajaknya bergabung, tapi pilihan berlabuh di Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto.
Motivasi Firmansyah Perkesi terjun ke dunia politik, untuk melanjutkan pengabdian pada bidang politik.
Setelah sekian lama mengabdi di Birokrasi, tentu menjadi modal utama untuk berjuang mengendarai partai Gerindra, dengan mencalonkan diri sebagai calon Anggota Dewan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 yang lalu, bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kecamatan Tempe.
Alhasil, Firmansyah Perkesi mendapat suara sebanyak 1958 dan mengantarkannya menjadi anggota DPRD kabupaten Wajo periode 2019-2024. Hingga mendapatkan kepercayaan dari Ketua DPP Partai Gerindra menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Wajo, periode 2019-2024.
Salah satu motivasinya juga, yakni melanjutkan pengabdian di dunia politik untuk mendorong percepatan pembangunan,terutama di bidang pertanian dan infrastruktur.
Menurutnya, sebagai daerah lumbung beras,sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup di bidang pertanian sehingga, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sektor inilah yang perlu diutamakan dengan dukungan penganggaran yang memadai.
Dan pembangunan infrastruktur harus diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan motivasi lainnya untuk melanjutkan pengabdian pada bidang politik. Setelah sekian lama mengabdi di birokrasi menjadi modal utama untuk berjuang.(adv)