KLIKSULSEL.COM,BULUKUMBA - Hari buruh internasional, May Day, menjadi momentum bagi Aliansi Mahasiswa, Masyarakat, dan Buruh Tani Nelayan Bulukumba untuk mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan. Dalam aksi unjuk rasa mereka, mereka menyoroti berbagai isu, termasuk tuntutan untuk mencabut klaster ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja yang dinilai merugikan pekerja. Selain itu, mereka juga menuntut penghapusan sistem outsourcing yang dinilai memperburuk kondisi ketenagakerjaan.
"Tuntutan utama kami adalah mencabut klaster Ketenagakerjaan Omnibus Law, menghapus sistem outsourcing, dan menolak upah murah yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat setempat," kata jenderal lapangan, Agus Salim.
Meskipun aksi yang digelar di pertigaan lajae depan mall Bulukumba tidak seramai dengan aksi-aksi demonstrasi di jakarta dan kota-kota besar tapi semangat kita dalam mewarnai peringatan hari buruh yang menandakan di Bulukumba ini masih ada api perjuangan mahasiswa dan masyarakat yang menyala, terang ketua umum IMM cabang Bulukumba.
Demonstrasi yang diikuti oleh elemen mahasiswa dan masyarakat diantaranya ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) himpunan mahasiswa Islam (HMI) serta aktivis buruh dan perwakilan dari nelayan yang turut serta mewarnai demonstrasi tersebut.
Masalah lokal juga tidak luput dari teriakan khususnya di Kabupaten Bulukumba, para mahasiswa buruh tani dan nelayan merasa bahwa mereka tidak mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah daerah. Masalah seperti sulitnya mendapatkan pupuk subsidi menjadi salah satu contoh nyata ketidakadilan yang mereka alami. "Pupuk yang seharusnya tersedia di sini justru sulit didapatkan, bahkan ada indikasi bahwa pupuk tersebut diperdagangkan di luar daerah,"ungkap seorang peserta aksi.
Aliansi ini menyerukan agar pihak terkait melakukan evaluasi terhadap seluruh distributor pupuk di Kabupaten Bulukumba, serta memberikan perhatian lebih besar terhadap kebutuhan buruh tani dan nelayan di daerah tersebut. Aksi ini menjadi suara perlawanan dari masyarakat yang menuntut perubahan nyata demi kesejahteraan bersama.
Laporan:Ewin
